Baru saja mau menulis cerita tentang kelas itu yang muncul bukannya ide tapi hanyalah emosi (hahaha piss buat kalian semua murid XI IPS 3). Mengapa bisa sebegitunya karena mereka sungguh luar binasa menurutku dari segi kemampuan akademik maupun kemampuan mengacaukan pelajaranku. Di kelas itu aku banyak mengeluarkan tenaga untuk bisa mengontrol keadaan kelas. Harus selalu bersuara lantang, wajah tegang meski kadang harus dibuat ketawa dengan tingkah laku mereka. Intinya mereka sungguh hebat menurutku. Di kelas itulah aku sering marah bahkan mengancam mereka untuk tidak mengajar lagi. Beribu cara harus dilakukan dan memutar otak untuk bisa menaklukan mereka. Dan akhirnya semua usaha itu berbuah manis, mereka yang tadinya selalu meremehkan aku kini menjadi sangat menghargaiku terutama murid kesayanganku Sadam dan Tommi biang ramai di kelas kini mejadi respect sekali denganku terbukti saat terakhir aku pamit kepada mereka, mereka mencium tanganku. Wowwwww makasih yya :)
Kalian semua murid-murid yang sangat lucu hingga sering memancing emosiku (#hheeee). Pesenku cuma satu meski kalian anak IPS tunjukkanlah bahwa IPS itu baik. kompak, dan seru bukannya kelas yang kacau yang menonjolkan keramian saja.
Keep smile guys :)
 |
Murid perempuan XI IPS 3 |
 |
Murid laki-laki XI IPS 3 |
Ibu Gurunya cantik he he....
BalasHapusMakasih..
Hapus